20161119_Detik<br/><h6>Mengikuti Jejak Filantropi Bill…</h6>

20161119_Detik

Mengikuti Jejak Filantropi Bill…

Article Link: http://inet.detik.com/read/2016/11/19/163654/3349405/398/mengikuti-jejak-filantropi-bill-gates

Mengikuti Jejak Filantropi Bill Gates

akarta – Bill Gates memiliki kekayaan berlimpah. Punya uang lebih dari Rp 1.000 triliun, ia memilih jadi filantropi untuk terus beramal pasca pensiun dari Microsoft.

Lewat yayasan yang dibentuk bersama istrinya, Bill & Melinda Gates Foundation, taipan teknologi ini terus menggelontorkan fulusnya untuk kehidupan masyarakat dunia yang lebih baik.

Namun dalam hal ini, Gates tak bisa sendiri. Ia juga menularkan aksi kebajikan ini dengan menggandeng para miliuner lainnya. Misalnya saja Mark Zuckerberg yang juga kaya raya berkat Facebook.

Tak hanya di ranah teknologi, gerakan filantropis ini terus mewabah ke berbagai penjuru dunia. Di Jakarta, misalnya, tengah digelar acara konprensi tahunan Asia Philanthropy Circle (APC) pada 18-19 November 2016.

Acara yang diselenggarakan di Alun-Alun Grand Indonesia selama dua hari ini merupakan kesempatan bagi para anggota dan tamu undangan untuk menggali kembali tujuan dalam menyumbang, menyambung silaturahmi, dan mengeksplorasi model kolaborasi filantropi terbaru.

Jakarta menjadi lokasi pilihan untuk pertemuan kedua ini karena para filantropi dari Indonesia mendominasi anggota APC –delapan dari 24 anggota APC berasal dari Indonesia– mencerminkan pesatnya pertumbuhan filantropi di Indonesia dan keinginan berkolaborasi untuk dampak yang lebih kuat.

Sejumlah nama besar seperti Mari Elka Pangestu dan Rhenald Kasali ikut hadir pada sesi paralel untuk mempelajari dan berdiskusi tentang proyek-proyek APC, dan sesi peer exchange untuk memberi kesempatan pada anggota membagikan pengalamannya dalam kegiatan filantropi.

Acara ditutup dengan mengunjungi Rusunawa Daan Mogot, khususnya bagi anggota APC dari luar negeri yang akan mempelajari usaha Gerakan Kepedulian (GK) Indonesia, yaitu sebuah kegiatan pengembangan komunitas yang sukses di sana. GK Indonesia diketuai oleh Arif Rachmat, salah satu anggota APC.

Selama konferensi tingkat tinggi berlangsung, Laurence Lien, pendiri dan CEO APC akan mengumumkan peluncuran cabang APC di Indonesia, sebuah kesempatan pertama untuk organisasi yang berpusat di Singapura ini.

“Hal ini menyoroti peningkatan peran penting filantropi Indonesia di wilayah dan Indonesia sebagai pusat penting bagi kegiatan filantropi,” ujarnya dalam keterangan, Sabtu (19/11/2016).

Didirikan pada tahun 2015 di Singapura, APC berbeda dari organisasi filantropi lainnya karena didasarkan pada aksi dan dikendalikan oleh filantropi berpengalaman.

APC adalah sebuah wadah bagi para anggota untuk meningkatkan dampak dari kegiatan filantropinya dan untuk mempercepat pertumbuhan filantropi Asia.

Selama setahun, anggota APC telah meluncurkan sembilan proyek kolaborasi, dari membangun proyek percontohan fasilitas hidup bagi manula di Singapura hingga meluncurkan program sekolah pengembangan kepemimpinan terbaik di beberapa negara ASEAN.

Dewan pendiri meliputi pengusaha Stanley Tan asal Singapura, CEO Global Yellow Page Singapura dan ketua APC Laurence Lien, mantan CEO National Volunteer & Philanthropy Centre dan mantan NMP, dan Cheria Nursalim asal Indonesia, direktur eksekutif berbagai bisnis golongan konglomerat, GITI Group.

Saat ini, APC memiliki 24 anggota yang meliputi filantropi dari Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia dan China. Keanggotaan hanya dapat dilakukan berdasarkan undangan atau rekomendasi dari anggota lain.

(rou/rou)